I N T E R M E Z Z O

 

 [i] 02. Archi & Meidy 

Sebuah komik keluaran penerbit Megindo yang mengambil judul ARCHI & MEIDY: SERIAL MISTERI ILMU PENGETAHUAN. Cerita berkisar tentang Archi dan Meidy - siswa SD yang cerdas - dengan berbagai kasus sehari-hari yang dipecahkan dengan hal-hal yang mereka pelajari di sekolah. Sangat menarik melihat cover jilid 1 di mana keduanya memakai seragam putih-merah khas seragam SD di Indonesia. Sampai saat ini, baru terbit hingga jilid 2.

Komik yang dikemas eksklusif membuat saya senang membeli dan membacanya. Terutama jilid 2 yang sangat bagus kemasannya. Secara kualitas cetak isinya memang kurang, tapi itu bisa diperbaiki. Tatapan mata yang kosong atau terlalu banyak lalat (atau capung?) beterbangan juga pasti akan lebih baik di setiap jilid berikutnya. Jadwal terbit yang lama, itu pun wajar. Di Jepang sendiri penerbitan komik dalam bentuk buku juga seperti itu. Hanya saja di Indonesia tidak mengenal sistem penerbitan komik pada majalah, yang membuat pembaca menunggu terlalu lama. Tapi saya justru senang, sebab saya ngga keteteran membelinya - FYI saya sudah berhenti mengkonsumsi komik sejak penerbitan komik menjadi terlalu cepat. (BANGKRUT GUE!! Penerbit pada gila semua! ^^;) Jadi saya lebih tertarik untuk membahas hal lain, yaitu yang menyenangkan dan yang mengganggu saya pada komik ini.


Y a n g  a s y i k :

  1. Cover
    Covernya bagus banget! Saya paling ngga tahan melihat buku yang covernya bagus - memberi kesan benar-benar niat membuat sesuatu untuk kepuasan pembaca. Buku adalah benda yang mahal - karena isi dan kemasannya. Dengan menyadari ini, mudah-mudahan orang akan lebih menghargai buku. Dan pemerintah juga lebih giat memperbaiki tingkat ekonomi. Harga tidak bisa ditahan, maka tingkat ekonomilah yang harus ditingkatkan. (E? Kok melenceng? ^^;)

  2. Inovasi
    Ide yang inovatif - dan yang paling mengesankan adalah ide itu benar-benar direalisasikan - yang membuat saya senang pada buku ini. Sebab saya sudah bosan pada cerita yang romantis ala negeri dongeng. Meski ada aplikasi teori yang kurang bisa saya pahami, seperti mengukur berat kepalan tangan, yang agak aneh karena kepalan tangan kan tertahan oleh kita sendiri sehingga hasil pengukuran tidak valid. Tapi secara keseluruhan cerita-cerita di dalamnya memberi wawasan dan menghibur.

  3. Chibi mode
    Karena saya penggemar chibi mode, saya suka sekali dengan bentuk-bentuk penjelasan dengan karakter chibi mode. Agak terlalu Japan Style, tapi kalau bagus, kenapa ngga?

  4. Selipan art work
    Selipan art work yang bagus! Alasannya, sama dengan nomor satu.

  5. Selipan fact sheet dan kuis
    Ini juga bagian yang bagus. Walaupun kata "fact sheet" sendiri agak kurang sepadan dengan target pembaca (Anak-anak memang sudah belajar bahasa Inggris, tapi apa mereka sudah layak belajar kata "fact" dan "fact sheet"? Rasanya belum. Kecuali kalau target memang bukan anak-anak). Tapi penjelasan di dalamnya dan kuisnya bener-bener asyik!


Y a n g  m e n g g a n g g u :

  1. Segmentasi pembaca
    Agak bingung juga kalau harus menentukan komik ini sebenarnya ditujukan bagi pembaca pada rentang umur yang mana. Kalau melihat ilmu-ilmu yang disampaikan melalui diskusi kelas maupun kasus-kasus, jelas ini komik untuk anak-anak SD. Apalagi Archi dan Meidy sendiri masih pakai putih merah.
    Tapi kalau membaca bagian sisipan dari komik ini, lho kok jadi cerita remaja-dewasa? Karena di situ diceritakan mereka sudah kuliah. Begitu pula beberapa penggambaran tokoh dewasanya (tante, Mona, foto tante dan pacarnya). Penggambaran yang bertipe shonen jelas bisa memberi kesan kurang pantas kalo dibaca anak-anak. Kalau memang untuk anak-anak, misalnya gambar foto tante dengan pacarnya (jilid 2) bisa dibuat lebih sopan. Jadi, siapa sebenarnya target pembaca komik ini? Tidak jelas. Saya sih cuek aja karena toh saya sudah dewasa, bisa baca cerita yang seperti apa aja, kan? (^^)
    Tapi, untuk apa membuat buku komik ilmu pengetahuan kalau yang membaca saya? Bukankah tujuan mulianya adalah memberi alternatif cara penyampaian ilmu pengetahuan kepada anak-anak?

  2. Pakaian
    Beberapa pakaian agak aneh kalau ingat bahwa cerita ini bersetting Indonesia. Masa' pernah sang ayah dan ibu pakai sweater super tebal di rumah? Di Indonesia yang gerah begini pakai sweater setebal itu, apa ngga salah? Lha wong saya yang ngebaca-nya saja jadi kegerahan! Tapi ada beberapa kemungkinan juga, sih, misalnya:
    a. Mereka tinggal di suatu daerah seperti Malang, Jawa Timur, yang dingin itu. Soalnya saya tinggal di Bandung yang dingin sekalipun, kalo di rumah tetap pakai kaos dan celana pendek. Cuma kalo bobok aja pake selimut. (^^) Kalaupun pakai sweater, ngga akan kuat yang setebal itu. Kalau di Jakarta sih sudah jelas, mana tahaaaan...!!
    b. Mereka orang kaya yang tinggal di rumah ber-AC.

    Jenis pakaian yang sama anehnya yaitu rok seragam yang dipakai Mona - sangat minim. Apa seragam seperti itu sesuai dengan setting cerita? Kurang tahu juga, sih. Mungkin memang ada seragam dengan rok setengah paha seperti itu di suatu sekolah di Indonesia. Seragam itu juga memakai jas. Kalo soal jas, kembali ke masalah awal: GERAH, BO'!! Tapi sekarang, sudah banyak sekolah pakai AC, sih, ya. Nah lho, kalau pakai AC trus pakai rok sependek itu apa ngga masuk angin? Duh, pusing!!

Secara keseluruhan sih, kejanggalan terletak pada kesesuaian setiap item dengan setting cerita. Karena Indonesia bukan Jepang, maka jelas segala itemnya berbeda; rumah, gedung, pakaian, kendaraan, bahkan sebenarnya sampai ke masalah kebiasaan dan gaya bercanda.

Coba lihat art work Archi dengan bola baseball dan pemukulnya. Tadinya saya pikir itu bola kasti (bola tenis), tapi kayanya terlalu besar, jadi itu kemungkinan bola baseball. Padahal, anak-anak Indonesia biasanya bermain sepak bola karena murah meriah dan bisa dimainkan di mana saja. Ingat bahwa biasanya anak-anak bermain bola dengan bola plastik, karena selain murah, juga ngga bikin ibu khawatir kalau-kalau ada kaca yang pecah, sehingga anak-anak bisa main bola di halaman rumah atau di jalan.

Di negeri ini, anak-anak umumnya senang sepak bola. Sementara setingkat SMU umumnya senang basket - ngga bisa main sepak bola karena mereka sudah besar sehingga harus bermain sepak bola di lapangan yang luas - berbahaya kalau dilakukan sembarangan, sebab tendangannya kuat dan ngga mungkin dong masih pakai bola plastik. Tidak seperti Nobita yang seperti umumnya orang Jepang, yang memang olahraga favoritnya baseball. Kecuali jika komik memang bertema olahraga tertentu - tidak ada yang aneh dengan anak bermain baseball walau di Indonesia sekalipun, justru gap budaya akan bisa jadi bahan cerita.

Untuk bagian ini, mohon maaf kalau ternyata itu memang bola kasti. (Um... anak-anak juga jarang yang suka main kasti, deh, kayanya. Apalagi kalau mainnya di jam main mereka).

Tapi kalaupun ini adalah Indonesia di jaman antah berantah atau Indonesia yang diimpi-impikan, paling tidak, tetap ada hal-hal yang tidak bisa menyimpang terlalu jauh - ya masalah iklim tropis kita misalnya.


Kasus yang membingungkan (sebab saya kan Osaka yang lemot ^^;):

> Truk dan gerbang sekolah < Jilid 2
Pada cerita ini Archi dan Meidy memecahkan kasus truk yang tidak bisa melewati gerbang sekolah karena sedikit terlalu tinggi.
Bagian yang janggal adalah:

  1. Kejanggalan pernyataan (1)
    "Cara yang paling cepat adalah membongkar gerbang terlebih dahulu". WOW! Hebat sekali bukan? Demi memasukkan sebuah truk, rela membongkar gerbang sekolah? Sekolah seperti apa sampai mau membongkar gerbang? Bagi sekolah, tentu lebih masuk akal untuk memberi tip lebih tinggi / memberi bonus tip berupa sedikit camilan dan minuman (hal yang biasa bagi pengangkut barang), sebagai kompensasi atas bongkar muat dengan jarak angkut yang agak jauh. 

  2. Kejanggalan pernyataan (2)
    "Lagian, masa truk kita tinggalkan di sini... menghalangi orang hilir mudik, dong" Lho? Ya kalau ada niat bongkar muat di luar, jelas ngga mungkin truk dibiarkan di tengah-tengah gerbang seperti itu, kan? Pasti dipinggirkan dulu, selain supaya tidak menghalangi orang hilir mudik, yang lebih penting: supaya ada jalan untuk memasukkan barang, kan??

  3. Kejanggalan gambar
    Pada gambar tampak lebar truk sangat pas dengan gerbang. Saat Archi dan Meidy datang, truk sedikit masuk kepalanya, namun pintu tampak masih di luar gerbang. Lantas, bagaimana ketiga orang pekerja tersebut bisa berada di depan truk? Tapi mungkin jarak kecil yang tampak itu masih memungkinkan bagi mereka untuk masuk dan berada di sisi dalam gerbang.


Waktu saya kecil dulu...

Saya ingat, saat kecil saya senang membaca buku-buku karya Dwiyanto Setyawan dan Bung Smas (selain juga komik-komik wayang karya Teguh Santosa, Jan Mintaraga, dan R.A Kosasih - tapi cerita wayang sebenarnya sih BUKAN UNTUK ANAK-ANAK!). Kisah yang diangkat seputar detektif cilik. Setting sangat jelas dan sangat natural bagi saya kecil di masa itu. Ke sekolah dengan sepeda, bermain sepeda sepulang sekolah, siang yang panas dan pakaian yang hanya kaos dan celana selutut, atau Noni tomboi yang kemana-mana naik bis, atau bahkan Pulung di kampungnya dengan segala masalahnya terutama masalah batinnya sebagai seorang anak laki-laki.

Kita tidak akan ingat bahwa cerita seperti itu mirip dengan tema-tema yang sering diangkat Enid Blyton dalam kisah-kisahnya yang melahirkan berbagai macam kelompok detektif cilik. Kelompok 2&1, Noni, dan Pulung... serial yang unik, khas, dan natural, membumi tanpa harus memaksakan diri menghadirkan sesuatu yang etnik atau ekstrim, bahkan walaupun tema ceritanya sama dengan penulis Inggris tersebut. (PS: Sayangnya seluruh koleksi buku yang saya beli sebelum tahun 2002 sudah rusak karena banjir. >_< Kepada para penerbit, bisa ngga nerbitin cerita-cerita itu lagi? Saya pingin sekali membuat beberapa halaman untuk cerita-cerita itu!)

Tapi mungkin sih, cerita Archi & Meidy sendiri kekuatannya justru pada tema yang berbeda, sedikit melupakan kealamian mungkin tidak masalah. Mungkin. Lagipula, seandainya komik seperti ini sudah ada pada saat saya kecil dulu, pastilah saya senang sekali saat itu.


Di atas itu semua, saya sampai susah-susah membuat halaman khusus ini, berarti saya sangat menyukai dan menghargai karya ini, kan? Untuk sementara belum ada gambarnya, nih, belum sempat men-scan. Covernya benar-benar KEREN, lho!

Terakhir, ini hanyalah sebuah intermezzo.
(BTW, gimana, asyik ngga kalo gue nulis pake bahasa agak formal gini? ^^)

: : M y  S p a c e s : :
:: FIELD OF VIEW ROOM
:: SOCCER Field
:: Dining Room
:: Atelier House
D i a r y
Mimi o sumaseba
» I n t e r m e z z o
 
 
___ I N T E R M E Z Z O ___
 
  - 2 0 0 3 -  
01. About Piracy
02. Archi & Meidy
03. Ordinary People
 

BACK TO TOP
2 0 0 3